Kamis, 19 Mei 2011

Otak; antara Agama dan Sains


Ilmu pengetahuan berkembang sesuai dengan keberadaan manusia dan kekinian. Dalam agama Islam, kita yakin bahwa ilmu agama (Naqliyah) merupakan sumber dari ilmu pengeahuan lain, karena ilmu agama bersifat mutlak. Ilmu agama bersifat normatif tekstual dan teological klasik yang meyakini kebenaran sebagai kebenaran tuhan dan tidak perlu diragukan lagi.
         Berbeda dengan sains, merupakan imu berdasarkan fakta, logika, dan mendasarkan perkembangan kepada apa yang dilihat, diukur dan dapat dibuktikan. Sains bersifat positivis, empiris, dan rasional. Sains berpijak pada rasio manusia pada saat itu sehingga kebenaranya bersifat relatif. Baik ilmu agama maupun sains berkembang mempunyai tujuan sama, yaitu meningkatkan harkat dan martabat manusia.