Perguruan Tinggi sebagai lanjutan Pendidikan setelah SLTA hendaknya dapat menerima calon mahasiswa yang berprestasi akademik tinggi dan secara konsisten menunjukan prestasinya sebagai bagian dari prinsip pendidikan berkarakter. Pesantren --yang nota bene tempat pendidikan bagi warga Nahdliyin— dengan demikian juga dapat memberikan penghargaan pada Pelajar atau santri setingkat SLTA untuk melanjutkan pendidikanya ke Perguruan Tinggi.
Peningkatan pemerataan akses ke perguruan tinggi jenjang pendidikan menengah yang terdiri atas lulusan SMA/SMK/MA atau bentuk lain yang sederajat masih merupakan masalah di kalangan Nahdliyin. Banyak lulusan jenjang pendidikan menengah yang berprestasi dan merupakan calon mahasiswa yang potensial tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi karena berasal dari keluarga kurang mampu. Selain itu peningkatan akses informasi terhadap Perguruan Tinggi dan sumber pendanaan masih sangat terbatas.
Akses informasi yang seluas-luasnya tentang dunia kampus sudah sepatutnya diberikan pada siswa. Karena sedikitnya warga Nahdliyin untuk mengakses informasi on line yang selalu up date tentang pendaftaran dan sekilas perguruan tinggi membuat warga Nahdliyin –khususnya warga Nahdliyin di pelosok desa-- mengalami kesulitan untuk mengakses, bahkan terlambat untuk mendaftarkan dirinya sebagai calon mahasiswa.