Jumat, 13 Maret 2015

jalani semua dengan apa adanya.. biarlah waktu bicara bawa takdirnya

kaya orang ga punya hutang kan?
`HA..HA..HA.. Heh..`
Tertawapun semakin hari makin tak terbendung, aku hidup senang dalam ketidaksadaran. Perjalanan hidup kujalani tanpa beban, namun hidup yang sedemikian penuh kekacauan, orang kebanyakan membidiku seperti manusia `gila` dan tidak akan pernah dicintai oleh manusia lain.
Sejak kecil aku adalah manusia penyendiri yang tak butuh dengan siapapun, lambat laun aku suka kesendirian, aku bias tidur pulas, makan ga makan aku tetap jadi aku, satu hal yang perlu diingat.. suasana sendiri melayangkan kinerja semua neuron otaku berlipat ganda –pikiran kotor sekalipun--.
Kupaksakan tidak berdamai dengan orang lain, kuteguhkan diri untuk tetap menyendiri bermaksud mencipta karya agung. Aku larut dalam kekacauan, aku malas makan, aku sungkan tidur, I Hate Love, Narkoba aku muak, yang jelas Fuck in world. Hancur semua, meski Planning yang kukerjakan berhasil, namun aku masih putus asa berada pada kefanaan.
Raut wajah –meski tak disadari—jauh lebih tua dibandingkan umurku yang masih bau kencur. Aku seakan tak punya kehidupan lagi, dunia kanak-kanak kulewati dengan tekanan, sweet young kuhardik dengan keterpaksaan, jadi tetua disaat umurku masih ingusan, lantas apa yang akan kupikirkan? Aku ingin beraktivitas damai dalam hidup sesuai rentetan perkembanganku, namun pemikiran otak sudah terlanjur mendahului di depan, `oh god…, what should I do then?`
Entah tanggal berapa.., hidupku yang plin-plan, awut-awutan, tak teratur, nakal, brutal dalam berfikir –namun aku suka--, kini telah hangus dan aku harus semaksimal mungkin beradaptasi dengan dunia baru.. yaitu dunia dimana ke-laki-lakian mulai gundah dengan datangnya lawan jenis. Dunia seakan penuh kasih saying, dunia menampakan perhatian dan pengertianya, dunia mulai berbagi denganku. Akh.. banyak lagi sebutan untuk duniaku yang baru ini, namun dalam persepsiku dunia baruku adalah dunia yang penuh pengekangan dan absolutnya aturan-aturan dengan memagari gertak hati dalam kebebasan. Sekarang aku mulai kangen, aku berani bercengkrama dengan lawan jenis yang menjadi tumpuanku, kali ini.. aku percaya pada audiom `full love in the world`, thanks wanita.. kalian bisa membawaku ke alam yang benar-benar lain dari sebelumnya.
Awal mula aku canggung meniti hidup baruku, tiap waktu aku memaksa untuk dapat memperhatikan wajah yang ada di dalam foto. `ketidak teraturan` telah berubah menjadi budak yang taat pada ucapan manis wanita. Sempat kusadarai bahwa cinta telah membunuh semua yang ada, kesendirianku kini berubah ceria, khayalanku mulai tertuju pada satu obyek, tidurku mulai terganggu dengan lesung pipi kananya, mekar mata wanita membinasakan ide-ide yang telah kulatih bertahun-tahun yang lalu. Keadaanku tambah kacau kini, blind tak beraturan, namun aku berharap dapat mengikuti alur cerita kehidupan yang kini kujalani.
Getar hati bertambah putih kini, meski detak jantung menggeliat saat merenunginya. Sulit untuk mengungkapkan perasaan my soul, yang mampu kulakukan hanya berbisik dan tak pernah lelah memuji wanita. Sampai kini aku masih belum bias menentukan mana jalan yang seyogyanya kutempuh; Ide cemerlang tanpa wanita.. atau kemolekan wanita dengan sedikit ide?`, kuyakin dalam mimpi kita masing-masing akan berkata `saya menyesal tanpa kemolekan wanita`. salam

0 komentar:

Posting Komentar