Jumat, 13 Maret 2015

Makna tragedi manusia


Teror Asin:
`qumtu..qumna..
qumta..qumti..qumtuma..qumtunna..qumtum..
qoma..qoomat..qooma..qoomuu..qumna..`
Apa yang patut dibanggakan, jika kehidupan ditaqdirkan untuk ke-fana-an?
Bagaimana harus menyikapi hidup, bila hidup adalah sia-sia?
Apakah yang harus dilakukan, jika dunia ini tidak mempunyai makna?
Keberhasilan itu terus berlangsung, berkembang searah dengan masalahnya sendiri. Kita harus dapat menerima keanehan kondisi kita, karena sebuah kehormatan bagi individu –semestinya juga menjadi kebahagiaan—menerima dengan besar hati hasrat yang ditanam dalam dirinya untuk memperoleh kejelasan di tengah ketidakrasionalan, kartena kita harus yakin bahwa mengungkap tragedi kehidupan akan membuahkan banyak kegembiraan.
Individu dengan absurditas akhirnya akan terbebas dari beban untuk memberikan ketentraman, lepas dari tututan untuk memberikan makna dan harapan, mencipta tanpa rambu-rambu ideologis, karena seni (hidup) tanpa tujuan bukan berarti seni tanpa kegembiraan. Selanjutnya tiada hal yang lebih asing bagi seniman absurd (individu yang berkutat akan makna hidup) kecuali kepasrahan, dengan mengetahui dan menghendaki agar tidak berguna, seniman absurd dapat memuncak pada gagasan pemberontakan, pada kegembiraan hidup. Lebih lanjut yang dapat kita petik dari kaum seniman absurd adalah jika individu sadar akan kekacauan dirinya memanifestasikan manusia menjadi tragis, tetapi bukan murung.
 Biarpun hati manusia ditakdirkan dicabik-cabik rajawali, hukuman ilahi itu ada baiknya, karena manusia telah mencuri sesuatu dari milik dewa. Haruslah dibayangkan sisifus --sebutan bagi seniman absurd—bangga dengan pemikiran lebih sederhana yang berasal dari kolaborasi akal sehat dan simpatik, sehingga dialektika ilmiah dan klasik harus disingkirkan untuk memberikan tempat pada pemikiran yang lebih sederhana tersebut. Dengan ini sisifus berpendapat bahwa tindakan bunuh diri berawal dari keheningan hati, seperti juga perumusan awal sebuah karya besar! Asinya kehidupan terdapat dalam hati individu masing-masing, maka disitulah kita harus mencari…!!!
kemana kita akan berlabuh?
kemana saja jalan membawa kita, bersembunyilah dalam kegelapan!

0 komentar:

Posting Komentar