Teror Asin:
`qumtu..qumna..
qumta..qumti..qumtuma..qumtunna..qumtum..
qoma..qoomat..qooma..qoomuu..qumna..`
qumta..qumti..qumtuma..qumtunna..qumtum..
qoma..qoomat..qooma..qoomuu..qumna..`
Apa yang patut dibanggakan, jika kehidupan ditaqdirkan untuk ke-fana-an?
Bagaimana harus menyikapi hidup, bila hidup adalah sia-sia?
Apakah yang harus dilakukan, jika dunia ini tidak mempunyai makna?
Keberhasilan
itu terus berlangsung, berkembang searah dengan masalahnya sendiri.
Kita harus dapat menerima keanehan kondisi kita, karena sebuah
kehormatan bagi individu –semestinya juga menjadi kebahagiaan—menerima
dengan besar hati hasrat yang ditanam dalam dirinya untuk memperoleh
kejelasan di tengah ketidakrasionalan, kartena kita harus yakin bahwa
mengungkap tragedi kehidupan akan membuahkan banyak kegembiraan.
Individu
dengan absurditas akhirnya akan terbebas dari beban untuk memberikan
ketentraman, lepas dari tututan untuk memberikan makna dan harapan,
mencipta tanpa rambu-rambu ideologis, karena seni (hidup) tanpa tujuan
bukan berarti seni tanpa kegembiraan. Selanjutnya tiada hal yang lebih
asing bagi seniman absurd (individu yang berkutat akan makna hidup)
kecuali kepasrahan, dengan mengetahui dan menghendaki agar tidak
berguna, seniman absurd dapat memuncak pada gagasan pemberontakan, pada
kegembiraan hidup. Lebih lanjut yang dapat kita petik dari kaum seniman
absurd adalah jika individu sadar akan kekacauan dirinya
memanifestasikan manusia menjadi tragis, tetapi bukan murung.
Biarpun
hati manusia ditakdirkan dicabik-cabik rajawali, hukuman ilahi itu ada
baiknya, karena manusia telah mencuri sesuatu dari milik dewa. Haruslah
dibayangkan sisifus --sebutan bagi seniman absurd—bangga dengan
pemikiran lebih sederhana yang berasal dari kolaborasi akal sehat dan simpatik,
sehingga dialektika ilmiah dan klasik harus disingkirkan untuk
memberikan tempat pada pemikiran yang lebih sederhana tersebut. Dengan
ini sisifus berpendapat bahwa tindakan bunuh diri berawal dari
keheningan hati, seperti juga perumusan awal sebuah karya besar! Asinya
kehidupan terdapat dalam hati individu masing-masing, maka disitulah
kita harus mencari…!!!
kemana kita akan berlabuh?
kemana saja jalan membawa kita, bersembunyilah dalam kegelapan!
0 komentar:
Posting Komentar