Jumat, 13 Maret 2015

10 Muharrom



`Berharap Hidayah Ilahi Robbi`

musa adalah orang paling beruntung saat ini, beliau dapat lari dari kepungan pasukan fir`aun dan para tentaranya. cara yang dilakukan juga terkesan tidak biasanya, yaitu dengan melewati lautan --laut merah-- yang terbelah dengan sentuhan tongkatnya. kejadian ini kini sangat menggigilkan tiga kelompok besar penerima tugas-tugas Ilahiyah, Islam, Nasrani, dan Yahudi. ketiga kelompok agama memperingati kejadian tersebut dengan berpuasa pada hari itu.
peringatan yang telah berabaf-abad lalu dilakukan memanifestasikan gerombolan-gerombolan agama itu terus bersikeras memperebutkan kekuasaan preogratif di daerah masjid Aqsho dan sekitarnya, bahkan sampai kini dapat kita lihat polemik tentang ketegangan otot tersebut. Israel sebagai lambang negara Yahudi menginjak negara palestina yang dikondisikan sebagai semut kecil yang tak patut hidup sejajar dengan manusia lainya.

`peringatan puasa 10 asyuro` ditekankan bagi Muslim dan diletakkan sebagai puasa dengan derajat kedua setelah puasa Romadlon, karena anggapan bahwa Islam lebih berhak tehadap peringatan itu dibandingkan gerombolan agama lainya`.
secara naluriah manusia sering terjebak pada hal-hal yang bersifat materi, perebutan masjid aqsho adalah hal besar yang dapat ditengarahi sebagai perebutan materi yang gagah dan penuh janji-janji kedamaian, padahal gak banget kan?? namun saling tusukl menusuk ego semakin kentara, bahkan ada yang bilang bahwa dengan masjid aqsho ada dalam kekuasaan kita, maka akan meninggikan gengsi agama yang menguasai.
entahlah, esensi seakan hanya bayang-bayang materi, esensi tak banyak disadari, malah banyak manusia yang kehilangan esensi karena mempeributkan hal-hal yang bersifat `materi` dari orang lain, lucu banget kan, padahal mau jungkir balik gimanapun rasa spritual --keimanan-- tidak selalu berhubungan dengan keindahan dan kejelekan materi.
so.., boleh perang
dan teruslah menghujamkan bom untuk tembok-tembok yang mengganggu..
jikalau kau tetap menuhankan Materi sebagai penggiringmu...!
lantas beranjaklah...
karena menyadari bahwa tidak kekuatan kecuali darinya.. butuh waktu...
pelan-pelanlah melangkah, karena SUNGGUH --jika kita mencoba sadar diri-- bila didasari semangat TAUHID (mengesakan Dia) tidak ada suatupun yang cukup etis kita banggakan.
terima kasih Muhammad kau telah menuntunku memahami bahwa penyerahan diri adalah kesuksesan yang tiada tara... terima kasih Muhammad dan segenap tentara-tentaraMu. penghargaan tertinggi untukMu dari aku yang selalu mengharapkan kecupanMU, cup!

0 komentar:

Posting Komentar